Jumat, 08 Juli 2011

SEKILAS TENTANG FISIOTERAPI

Di berbagai belahan dunia, Fisioterapi  dikenal sebagai berikut:
·         Physical Therapy – Physical Therapist (USA)
·         Physio Therapy – Physio Therapist (Eropa)
·         Fysiotherapie – Fysiotherapoieit (Belanda)
·         Fisioterapi – Fisioterapis (Indonesia)
·         Kinesi Therapy – Kinesistherapit (France)

Pada zaman purbakala orang-orang berdebat dengan menggunakan rempah-rempah atau mengandalkan berbagai jenis tanaman yang tumbuh disekitar habitat mereka. Tanaman-tanaman tersebut diolah menjadi obat-obatan seiring dengna perkembangan teknologi dan zaman. Hal inilah yang merupakan cikal bakal Kedokteran atau profesi Dokter. Sedangkan pada Fisioterapi awalnya orang-orang purbakala menggunakan pemijatan untuk memperbaiki fungsi gerak hingga muncul terapi pemanasan, rendaman air dan berjemur. Hal inilah yang merupakan cikal bakal Fisioterapi.
Fisioterapi telah lahir di Eropa sejak abad 18 dan lahir di Belanda pada tahun 1887, di Amerika pada tahun 1917 dan di Indonesia pada tahun 1965.
Adapun definisi Fisioterapi sebelum 1995 adalah ilmu dan seni pengobatan yang menggunakan khasiat sumber fisis, misalnya panas, dingin, sinar, arus, listrik, pemijatan, manipulasi, dan latihan gerak.
Jadi, fisioterapi mengenali dan memaksimalkan masalah potensi gerak yang berhubungan dengan lingkup promosi, preventif, penyembuhan, dan pemulihan.
Fisioterapi ikut dalam interaksi antara Fisioterapi, pasien atau klien, famili, dan memberi pelayanan kesehatan dalam proses pemeriksaan potensi gerak dalam upaya penegakan goal dan tujuan. Pengetahuan yang disepakati dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan Fisioterapis yang unik, sehat, yang dimaksud Fisioterapi adalah (maksimalisasi) gerak dan (kemampuan) fungsi.
Ilmu yang dipelajari adalah fisika, kemanusiaan, dan ilmu kesehatan serta penggunaan sumber fisis untuk penyembuhan seperti misalnya latihan, teknik manipulasi, dingin, panas serta modalitas elektroterapeutik.
Fisioterapi secara khusus memandang tubuh dan kebutuhan atau potensi gerak merupakan inti penentuan diagnosis dan strategi intevensi dan dengan bentuk apa pun dimana praktek Fisioterapi dilakukan.
Bentuk pelayanan Fisioterapi akan sangat bervariasi dalam hubungannya dengan dimana Fisioterapi bekerja apapun berkenaan dengan promosi, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan.
Secara mandiri atau bersama-sama dalam team, Fisioterapi memeriksa pasien kemudian merencanakan dan memberikan pengobatan dan program pemulihan kepada pasien dan keluarganya.
Fisioterapi terlibat dalam program-program screening dan pencegah an, pendidikan kesehatan maupun penelitian. Fisioterapis dapat menjadi konsultan pada lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan dan sosial yang berkenaan dengan perawatan kesehatan.
Fisioterapis memberikan pelayanan Fisioterapi  berupa pelayanan pada sektor privat atau umum di Rumah Sakit, pusat rehabilitasi, puskesmas, klinik, sekolah dan tempat kerja.


MUNCULNYA FISIOTERAPI DI INDONESIA

Pada tahun 2005 pendidikan S1 Fisioterapi pertama dimulai di Unhas. Pendidikan ini dimulai berdiri dari MOA kerja sama antara Poltek Makassar dengan FK Unhas dan IFI Cabang Makassar yang kebetulan digagas oleh Bapak Djohan Aras (Ketua IFI Cabang Makassar). Pada tahun ini pula dimulailah kuliah perdana yang saat itu menerima dari mahasiswa alumni Diploma III Fisioterapi. Pada tahun 2006 Prodi Fisioterapi FK Unhas menjalani proses kelayakan pada tingkat Fakultas Kedokteran Unhas dengna ditandainya pertumbuhan senat FK yang khusus membicarakan prodi Fisioterapi. Pada tahun itu pula setelah melalui proses evaluasi dari tim senat FK-Unhas maka diputuskanlah prodi Fisioterapi berada di bawah naungan FK.
            Tahun 2007 prodi Fisioterapi melalui proses penyeleksian atau evaluasi oleh Senat Rektorat Unhas ditandai dengan diadakannya rapat Senat tingkat Unhas dan saat itu juga disepakati bahwa prodi Fisioterapi secara resmi diterima di Unhas. Setelah itu, pihak Unhas segera membuat proposal untuk pendirian prodi dan diajukan di Rektorat Tingkat Tinggi Nasional atau Dirjen Dikti segera melakukan proses pemeriksaan dan melakukan evaluasi proposal prodi Fisioterapi, sambil mengevaluasi proposal beberapa tim pemeriksa tersebut melobi ke pihakDepkes dalam rangka meminta Surat Rekomendasi pembukaan prodi Fisioterapi di lingkungan Diknas. Setelah Diknas memperoleh rekomendasidari Depkes maka tim pemeriksa prodi Fiioterapi segera melakukan rapat dan memutuska disepakatinya atau disetujuinya pembukaan prodi Fisioterapi di FK Unhas. Dan dikeluarkannya surat keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 852/D/T/2008 tanggal 13 Maret pada tahun itu juga peneriman mahasiswa baru jalur reguler/SMA dibuka untuk umum.
            Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektrotherapy dan mekanis), pelatihan fungsi, serta komunikasi.
            
         
Fisioterapi FK-Unhas ini mempunyai visi:
“Pada tahun 2015 menjadi pusat pendidikan unggul sebagai penghasil tenaga Fisioterapi Profesional yang berdedikasi dan bermoral tinggi yang mampu bersaing dalam dunia global.”

Apa itu pendidikan Profesi ?
I.      Dasar
UU RI  No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Ada tiga jenis pendidikan:
  • Pendidikan Akademik merupakan Pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana untuk menguasai  disiplin ilmu tertentu (S1, S2, S3).
  •  Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana mempersiapkan peserta didik memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus (S1 Profesi, Sp 1 dan Sp 2).·
  • Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi mempersiapkan pesrta didik memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu, maksimal setara dengan program sarjana (D.III/ D.IV).
Gelar ada 3:
·         Gelar akdemik (S.Ft)
·         Gelar profesi (Physio)
·         Gelar vokasi (S.St. Ft)

Konsekuensi:
  • Pendidikan Profesi tidak sama, tidak setara dan tidak selevel dengan pendidikan vokasi dalam hal kontens kompetensi dan aturan dasar praktek. 
  • Lulusan pendidikan vokasi dapat lanjut ke pendidikan profesi via pendidikan Akademik dengan perlakuan khusus.

Struktur Kurikulum Pendidikan profesi
  1.  Pendidikan Sarjana Fisioterapi (S.Ft) merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan pendidikan profesi Fisioterapi (Physio) yang setara dan selevel dengan Dokter.
  2. Masukan Pendidikan Profesi Fisioterapi adalah lulusan S1 Fisioterapi. 
  3. Jumlah SKS minimal30 SKS (30% X 100 SKS Kompetensi Utama). Untuk pendidikan Profesi Fisioterapi Unhas 32 SKS (sesuai persyaratan CPNS S1 Profesi III/b).

Program S1 Universitas Hasanuddin
Program A
1.      Tahap Akademik : 145 (tujuh semester) sarjan Fisioterapi “S.Ft”
2.      Tahap Profesi : 32 SKS (dua semester) sebutan “Physio”
Fasilitas:
·         Ruang kuliah
·         Ruang Laboratorium Skill Dasar dan Elektroterapi
·         Ruang Perpustakaan
·         Fasilitas Internet
  S

      Sumber : Buletin "endfeel" edisi I









Tidak ada komentar:

Posting Komentar