TIU Untuk
Mengetahui Manajemen FT Colles fracture
TIK
:
- Mengetahui Definisi colles fracture
- Mengetahui Anfibipagi colles fracture terapan FT
- Mengetahui Gejala colles fracture
- Mengetahui Manajemen FT colles fracture
AMFIBI
PAGI :
A. Defenisi
colles fracture
B. Epidemologi
colles fracture
C. Anatomi
dan fisiologi
D. Biomekanik
regio wrist
E. Patologi
colles fracture
F. Etiologi,
penyebab dan manifestasi klinik colles fracture
ANAMNESIS DAN PROGRAM FISIOTERAPI
A. Anamnesis
fisioterapi
B. Diagnosis
C. Program
fisioterapi
PEMBAHASAN
AMFIBI PAGI (Anatomi, Fisiologi, Biomekanik, Patofisiologi,
Etiologi)
A. Definisi
Colles fracture
•
Fraktur
Rusak
dan terputusnya kontiniutas tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
•
Colles
Fraktur
Cedera
yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur
melintang pada radius tepat diatas pergelangan tangan dengan pergeseran dorsal
fragmen distal.
Fraktur Colles
merupakan fraktur pergelangan tangan yang paling sering ditemukan, dengan
insidens sebesar 24% di antara populasi pekerja, dimana fraktur yang melalui
radius menyebabkan bagian distalnya tergeser secara radial dan dorsal.
Fraktur Colles
juga merupakan fraktur yang paling sering terjadi pada orang dewasa berusia
lebih dari 50 tahun dan Iebih sering terjadi pada wanita dibadingkan dengan
pria. Hal ini disebabkan karena dimulainya osteoporosis pasca menopause dimana
jatuh dengan tangan terulur
merupakan penyebab tersering.
Sering pada
anak-anak dan orang tua. Karena tulang anak-anak masih lunak dan tulang menjadi
lebih kropos pada orang tua sehingga mudah terjadi fraktur
C. Anatomi
dan fisiologi
Tulang radius ke
arah distal membentuk permukaan yang lebar sampai persendian dengan tulang carpalia.
Peralihan antara dense cortex dan
cancellous bone pada bagian distal merupakan
bagian yang sangat lemah dan mudah terjadi fraktur. Penting sekali diketahui
kedudukan anatomis yang normal dari pergelangan tangan, terutama posisi dari
ujung distalradius
Otot-otot yang berada atau melewati regio wrist :
Posterior :
-
Ekstensor carpi
ulnaris -
Ekstensor rutinaculum
-
Ekstensor carpi
radialis longus et. brevis -
Ekstensor pollicis longus
-
Ekstensor
digitorum -
Ekstensor pollicis brevis
-
Ekstensor digiti
minimi -
interosseus
Anterior :
-
Fleksor carpi radialis -
palmaris longus et. brevis
-
Fleksor carpi
ulnaris -
brachioradialis
-
Fleksor digitorum -
abductore pollicis longus et. brevis
-
Fleksor
retinaculum - Fleksor pollicis
longus et. Brevis
Komponen tulang:
-
Radius dan ulna
(distal)
-
Carpal (Os lunatrum,
Os pisiforme, Os triqeutrum, Os hamatum, Os capitatum, Os trapezoideum, Os
trapezium, Os scaphoideum)
D. Biomekanik
regio wrist
Gerakan sendi
radiokarpal adalah fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi
radius dan ulna. Gerakan fleksi dan ekstensi dapat mencapai 90 derajat oleh
karena adanya dua sendi yang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan sendi
lunatum-kapitatum dan sendi lain di korpus. Gerakan pada sendi radioulnar
distal adalah gerak rotasi. (Sjamsuhidayat & de Jong, 1998).
E. Patologi
colles fracture
Trauma yang
menyebabkan fraktur di daerah pergelangan tangan biasanya merupakan trauma
langsung, yaitu jatuh pada permukaan tangan sebelah volar atau dorsal.
Jatuh pada
permukaan tangan sebelah volar menyebabkan dislokasi fragmen fraktur sebelah
distal ke arah dorsal. Dislokasi ini menyebabkan bentuk lengan bawah dan tangan
bila dilihat dari samping menyerupai garpu. (Sjamsuhidayat & de Jong, 1998)
Adapun tipe-tipe
colles fracture antara lain:
-
Tipe 1 : fracture radius ekstra artikularis
-
Tipe 2 : fracture radius ekstra articular dengan
fracture ulna
-
Tipe 3 : fracture radius intra artiticular
melibatkan sendi radiocarpal
-
Tipe 4 : fracture radius intra articular
melibatkan sendi radiocarpal disertai dengan fracture ulna
-
Tipe 5 : fracture radius intra articular
melibatkan sendi radioulnar distal
-
Tipe 6 : fracture radius intra articular
melibatkan sendi radioulnaris distal disertai fracture ulnar distal
-
Tipe 7 : fracture radius intra articular
melibatkan sendi radiocarpal dan radioulnaris distal
-
Tipe 8 : fracture sendi radioca rpal dan
radioulnaris distal disertai fragmen ulnaris
F. Etiologi/penyebab
dan manifestasi klinik, serta komplikasi colles fracture
Ø
Etiologi
-
Usia
lanjut, Osteoporosis - Olahraga seperti sepak bola
-
Post
menopause -
Kurang gizi
-
Massa
otot rendah -
Trauma
-
Aktivitas
seperti skating, skateboarding atau bike riding
Ø
Manifestasi klinik
-
Dinner
fork deformity
-
Tenderness
-
Painful
ROM
Ø
Komplikasi
Dini
-
Kompres/trauma N. ulnaris dan N. medianus
-
Kerusakan tendon
-
Edema post reposisi
-
redislokasi
Lanjut
-
Arthrodosis
dan nyeri kronis
-
Shoulder
hand syndrome
-
Defek
kosmetik (penonjolan styloideus radii
-
Malunion/non
union
-
Stiff
hand
-
Volksman
ischemic contraktur
ANAMNESIS
DAN PROGRAM FISIOTERAPI
A. Anamnesis
Fisioterapi
•
Anamnesis umum
Nama : Ny. R
Umur : 30th
Alamat : jl. XXX
Hobi : olah raga tenis
Pekerjaan : ibu rumah tangga
•
Anamnesis
khusus
Ø
Chief of complain
Fracture Colles pada wrist sinistra
Ø
History taking
sejak 4 hari
yang lalu
•
Kenapa dan bagaimana kejadiannya?
pasien
mngalami trauma saat bermain tenis. Dalam keadaan posisi elbow ekstensi dan
wrist ekstensi
•
Pernah berobat ke dokter?
iya, dokter menganjurkan
fisioterapi setelah penanganan fraktur close reduksi
•
Pernah foto x-ray?
iya
•
Bagaimana rasa nyerinya?
nyeri lokal.
•
Ada kegiatan harian (ADL) yang terganggu?
iya, saat kegiatan yang menggerakkan wrist
•
Ada keluhan lainnya?
iya, pasien takut cacat permanen
Ø
Assymetrical
• Inspeksi
Statis
Memperhatikan daerah yang fraktur yaitu daerah
colles frakture à
inflamasi (5 tanda), oedema
• Inspeksi
Dinamis
1.
Cara menggerakkan tangan à
kaku, terbatas, nyeri
2.
Dinamika gerak à
kaku
• Palpasi
: terdapat fraktur dengan pergeseran minimal, peningkatan suhu lokal, oedema.
• Tes
orientasi:
Pasien sangat kaku dan ROM terbatas akibat nyeri
• PFGD:
- aktif : gerakan terbatas
- pasif : ROM tidak full, namun lebih luas dari
gerakan aktif. Pasien sangat nyeri.
- TIMT : tes diberikan sesuai dengan waktu ambang
nyeri.
• Interpretasi
: dikhawatirkan frakture menimbulkan muscle weakness
Ø
Restrictive
•
ROM à
terbatas
•
ADL
•
toileting, dressing à terganggu
Ø
Tissue impairment and predictive psikogen
•
Musculo skeletal : fraktur colles akut pada 1/3
distal radius, nyeri lokal.
•
Psikogen : pasien khawatir cacat permanen
Ø
Spesifik test
ROM
ROM
Gerakan
|
aktif
|
pasif
|
fleksi
|
5˚
|
5˚
|
ekstensi
|
2˚
|
3˚
|
supinasi
|
3˚
|
4˚
|
pronasi
|
2˚
|
4˚
|
ulnar
deviasi
|
6˚
|
6˚
|
radial
deviasi
|
2˚
|
3˚
|
• Radiologi
•
ADL
•
berpakaian : 2
•
toiletting : 2
Skala pengukuran :
0 : Ketergantungan penuh
1
: Perlu bantuan banyak
2
: Perlu bantuan sedang
3
: Perlu bantuan minimal/pengawasan
4 : Mandiri penuh
•
MMT
Pasien mendapatkan nilai 3. dapat melawan gravitasi, namun tidak dapat
melawan tahanan.
•
VAS
Hasil :
• Nyeri diam : 4,3
• Nyeri tekan : 6,5
• Nyeri gerak : 8,2
Interpretasi : pasien mengalami nyeri sekali
•
VRS
Hasil : 7,7
Interpretasi : pasien mengalami kecemasan
B. Diagnosis
Colles fracture 1/3 distal radius dengan
fragmen fractur minimal. Keterbatasan ROM membuat ADL (dressing &
toileting) terganggu.
C. Program
Ø
Problem
-
Primer : nyeri, psikis
-
Sekunder : keterbatasan ROM akibat nyeri
-
Kompleks : ADL terganggu
Ø
Tujuan program
Tujuan utama:
- mobilisasi wrist
- mengatasi psikogen
- menurunkan nyeri
- mempertahankan kekuatan otot – otot yang melintasi
sendi pergelangan tangan
Ø
Interfensi
ü
Fase akut
Program
|
modalitas
terpilih
|
dosis
|
control
pain & oedema
|
R.I.C.E.
|
(1-6
hari)
|
meredakan inflamasi
|
ice therapy / cryotherapy
|
F
: 1xsehari
|
I : 7˚-5˚C,
10-15mnt x 8 rep
|
||
T
: kompres
|
||
T
: 1-2 jam
|
||
imobilisasi
|
plaster of paris/gips
|
lama
pemasangan : 3-6 minggu
|
menjaga
elastisitas otot
|
Exercise
MCP & PIP
|
F : 3x1
|
I : 8x2 rep
|
||
T : relax passive movement
|
||
T : 1 menit
|
||
Peningkatan rasa percaya diri
|
komter
|
F: 1x1
|
I : pasien fokus
|
||
T : wawancara & motivasi
|
||
T : 5 - 10 mnt
|
Catatan:
§ Peringatan
Tidak boleh melakukan supinasi dan pronasi
Tidak boleh melakukan kisaran gerakan pada
pergelangan tangan
§ Kisaran
gerakan
Kisaran gerak aktif jari-jari pada articulationes
metacarpophalangeal
Oposisi penuh ibu jari
§ Kekuatan
relax
active and passive movement
§ Aktivitas
fungsional
Gunakan ekstremitas yang sehat untuk perawatan diri
dan aktivitas hidup sehari-hari
§ Penanggung
beban
Ekstremitas yang sakit tidak boleh menanggung beban
ü
Fase sub-akut
Program
|
modalitas
terpilih
|
Dosis
|
control
pain
|
interfenrensi
|
F: 1x1
|
I : 20-30 mÅ
|
||
T : segmental,
CEM
|
||
T : 10 mnt
|
||
memelihara
kekuatan otot
|
TENS
|
F: 1x1
|
I : 20-30 mÅ
|
||
T : origo-muscle belly, IEM
|
||
T : 10 mnt
|
||
exercise
wrist, MCP, PIP, elbow
|
F: 1x1
|
|
I : 8x10 rep
|
||
T : AROM. &
PROM
|
||
T : 6 mnt
|
||
meningkatkan
ROM
|
exercise
wrist
|
F: 1x1
|
I : 8x10 rep
|
||
T : AROM. &
PROM
|
||
T : 6 mnt
|
||
meningkatkan
ADL
|
exercise
|
F: 1x1
|
I : 8x3 rep
|
||
T : PNF
|
||
T : 3 mnt
|
ü
Fase penyembuhan total
program
|
modalitas
terpilih
|
dosis
|
memelihara kekuatan otot
|
TENS
|
F: 1x1
|
I : 20-30 mÅ
|
||
T : origo-muscle belly, IEM
|
||
T : 10 mnt
|
||
exercise wrist, MCP, PIP, elbow
|
F: 1x1
|
|
I : 8x10 rep
|
||
T : strengthening exercise
|
||
T : 6 mnt
|
||
meningkatkan
ADL
|
exercise
|
F: 1x1
|
I : 8x3 rep
|
||
T : PNF
|
||
T : 3 mnt
|
Note : Continue all ROM exercises
Latihan oposisi-reposisi, latihan menggenggam, fleksi-ekstensi, praying
hand, supinasi-pronasi, queen’s wave.
Ø
Evaluasi
problem
|
parameter
|
hasil
|
interpretasi
|
|
sebelum
|
sesudah
|
|||
nyeri
|
VAS
|
8
|
2
|
nyeri berkurang
|
keterbatasan
ROM
|
tes
ROM
|
s. 2˚. 0˚.5˚
|
s. 78˚.0˚.75˚
|
ROM
bertambah
|
f. 2˚. 0˚. 3˚
|
f. 87˚.0˚.85˚
|
|||
t. 2˚. 0˚. 6˚
|
t. 13˚.0˚.42˚
|
|||
psikogen
|
VRS
|
6,5a
|
2
|
keyakinan
sembuh bertambah
|
ADL
terganggu
|
indeks Kenny
|
berpakaian, toileting : 2
|
4
|
ADL dapat dilakukan dgn mandiri
|
Ø
Modifikasi
Program dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan patologis, kondisi /
fase-fase fraktur.
Ø
Kemitraan
Dalam
kasus ini physio dapat bermitra dengan dokter spesialis bedah, orthopedi,
radiologi, ahli okupasional,
perawat, psikolog, ahli gizi, dan pekerja sosial medis lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar