Sabtu, 05 November 2011

ANATOMI & FISIOLOGI TERAPAN FT SISTEM RESPIRASI

ANATOMI DAN FUNGSI THORAX
v  Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi paru-paru dan mediastinum.
v  Mediastinum adalah ruang di dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat beberapa sistem diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran darah.
v  Organ pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu trakea,bronkus dan paru.

KOMPONEN-KOMPONEN THORAX
            Thorax terletak antara leher dan perut. Cavum thorax terdiri dari jantung, paru-paru, trakea, esophagus dan pembuluh darah. Rangka thorax dibentuk oleh columna vertebralis, tulang costa, cartilago costa, dan sternum. Tulang-tulang tersebutlah yang melindungi cavum thorax dan beberapa organ abdomen, contohnya hati dan limpa.

COSTA
            Costa terdiri dari 12 pasang tulang rusuk, dimana dari 12 pasang tersebut terbagi menjadi:
v  7 pasang costa sejati, dimana costa-costa tersebut memiliki artikulasi dengan vertebra posterior dan dengan sternum di anterior melalui kartilago costa.
v  3 pasang costa palsu, dimana kartilago dari costa ke-8, ke-9, dan ke-10 memiliki artikulasi dengan kartilago costa di atas.
v   2 pasang costa melayang, dimana costa ke-11 dan ke-12 tidak memiliki artikulasi di anterior.

FUNGSI THORAX
}  Melindungi organ yang ada di bagian dalam thorax yaitu: organ respirasi, sirkulasi dan saluran pencernaan
}  Sebagai tempat melekatnya otot-otot pernapasan sehingga thorax dapat mengembangkan saat inspirasi dan mengempis saat ekspirasi
}  Tempat melekatnya otot-otot anggota gerak atas (upper extremitas) yang berfungsi saat mengangkat, menarik, dan mendorong bersamaan dengan usaha inspirasi dan ekspirasi

FISIOLOGI THORAX
      Inspirasi : dilakukan secara aktif
      Ekspirasi : dilakukan secara pasif

TRAKTUS RESPIRASI
  1. Traktus Respirasi Atas
    Saluran Napas Atas (Upper Respiratory Tract)
- Nasal (hidung)
- Pharynx (faring)
- Larynx (laring)
    2.    Traktus Respirasi Bawah
Saluran Napas Bawah (Lower Respiratory Tract)

          - Trachea
          - Bronchus dan cabangnya
          - Alveoli 

PARU-PARU
ü  Paru-paru terdiri atas 2 buah, yaitu kanan dan kiri
ü  dibungkus oleh 2 lapisan pleura : pleura visceralis yg melekat dan menutupi paru-paru dan pleura parietalis yg melekat pada dinding chest
ü  Paru-paru kanan terbagi mjd 3 lobus : upper , medial, dan lower lobus mjd 10 segmen
ü  Paru-paru kiri terbagi mjd 2 lobus : upper dan lower lobus ditambah Lingula kemudian berlanjut jd 8 segmen

SALURAN UDARA
Hidung à faring à laring à trakea à bronkus (kanan & kiri) à bronkiolus à bronkiolus terminalis à bronkiolus respiratorius à duktus alveolaris à sakus alveolaris à alveolus

VOLUME DAN KAPASITAS PARU

VOLUME TIDAL
         Merupakan volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi setiap pernafasan normal
         Jumlah 500 ml
VOLUME CADANGAN INSPIRASI
         Merupakan volume udara yang masih dapat diinspirasi stlh inspirasi biasa
         Jumlah 3000 ml
VOLUME CAD EKSPIRASI
         Merupakan vol tambahan udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah akhir suatu ekspirasi biasa
VOLUME RESIDUAL
         Merupakan vol udara yg msh tersisa di dlm paru setelah ekspirasi kuat
         Jumlah 1200 ml

KAPASITAS INSPIRASI
}  Merupakan jumlah udara yg dapat dihirup seseorang pd tkt inspirasi normal dan mengembangkan paru-parunya sampai maksimal
}  Yaitu jumlah volume tidal ditambah dgn vol cad inspirasi (3500 ml)

KAPASITAS RESIDUAL FUNGSIONAL
}  Merupakan jumlah udara yang tersisa dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal
}  Yaitu vol cadangan ekspirasi ditambah volume residual (2300 ml)

KAPASITAS VITAL
  1. Merupakan jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru – paru seseorang setelah ia mengisinya sampai batas maksimum dan kemudian mengeluarkannya sebanyak – banyaknya
  2. Yaitu penjumlahan vol cad inspirasi, vol cad ekspirasi dan volume tidal (4600 ml)
KAPASITAS TOTAL PARU
}  Merupakan volume maksimum pengembangan paru–paru dengan usaha inspirasi yang sebesar-besarnya
}  Yaitu penjumlahan ke 4 jenis volume paru

MEKANISME RESPIRASI
}  Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
}   Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.

OTOT-OTOT PERNAPASAN
OTOT INSPIRASI :
}  Otot utama ---------- m.diafragma
                                     m.intercostalis external
}  Otot-otot bantu ----------- m.SCM, m.upper trapezius, m.scaleni, otot-otot lain sprt m.serratus anterior, m.pectoralis mayor, dan minor  
OTOT EKSPIRASI
}  Pernapasan normal : elastisitas paru
}  Pernapasan paksa  :
         - otot abdominalis (m.rectus abdominis, internal, eksternal, dan transversal)
         - m.intercostalis internal

Jumat, 04 November 2011

APLIKASI FT. MODALITAS AIR DAN GAS


Dalam penatalaksanaan terapi dengan menggunakan modalitas zat  cair dan gas, urutan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
  • persiapan alat
  • persiapan penderita
  • pemilihan metode yang digunakan
  • pengaturan dosis terapi
  • evaluasi


1. KOMPRES/PACK

a. Kompres panas /hot pack
1). Hidrokolator pack
Bila hidrokolator pack dipanaskan dalam unit pemanas, dapat mempertahankan panas tersebut selama 20-30 menit. Hidrokolator pack terdiri dari kantong kanvas yang berisi pasir silica.

         Unit pemanas:
Alat ini terbuat dari aluminium yg khusus dirancang u/ memanaskan hidrokolator pack. Temperatur yg digunakan umumnya 60˚ C-70 ˚ C.

2). Kompres sederhana  
Bentuk kompres panas yang sederhana  berupa kain handuk yang terlebih dahulu direndam dalam air panas dengan temperature ± 55 0C, kemudian diperas hingga kering kemudian baru digunakan. Setelah terasa dingin, perlu dipanaskan lagi atau diganti setiap 5 menit. Waktu total pengobatan: 20-30 menit.

Indikasi
·         Sprain dan strain
·         Sebagai tindakan pendahuluan (preliminary) sebelum dilakukan latihan  untuk kondisi stiff joint (kekakuan sendi)
·         Low back pain yang disertai spasme otot
·         Arthritis kronis

Kontra Indikasi
·         Gangguan sensibilitas kulit
·         Penyakit Buerger
·         Gangguan peredaran darah arteri perifer

b. Kompres dingin/cold pack
Cara ini menggunakan cold pack yang didinginkan dalam cold pack unit atau menggunakan peralatan yang lebih sederhana, berupa kain handuk yang sebelumnya direndam ke dalam air es dengan temperature 13 0C sampai 18 0C, setelah diperas baru digunakan.Bila kita memberikan rangsangan dingin, maka pada jaringan yang terkena rangsangan tadi akan mengalami penurunan temperature (cooling).

Indikasi
·         Sprain dan strain serta pasca trauma akut
·         Bursitis, Fibrositis, kapsulitis

Kontra indikasi
·         Gangguan sensibilitas kulit
·         Penyakit Buerger
·         Gangguan peredaran darah arteri perifer

2. RENDAMAN/WATER BATH

Merupakan metode lain dari hidroterapi.  Memanfaatkan efek hidrothermal atau gabungan dgn memanfaatkan efek hidrochemis. Sesuai dengan temperatur media yg digunakan, bentuk rendaman ini dapat berupa cold bath, neutral bath, atau hot bath. 

a. Cold bath/rendaman dingin        
Metode ini digunakan secara lokal, seperti pada kompres. Kita  gunakan tabung/bak dari bahan steinless steel dgn ukuran cukup untuk merendam ekstremitas (tungkai, lengan).
Tabung steinless steel diisi dgn air dingin (air es) dgn temperatur antara 130 C-180 C. Waktu total pengobatan 10-30 menit. Tujuannya untk sedatif dan vasokontriksi.

Indikasi
Setelah terjadi cedera/injury, atau paling lama selama 2 sampai 3 hari pertama setelah cedera.

b. Neutral bath/rendaman netral  
Rendaman ini menggunakan air dgn temperatur antara 33,5 0 C-35,5 0 C. Lama terapi 10-30 menit.

c. Hot bath/rendaman panas
Tabung stein less steel diisi dgn air panas dgn temperatur 36,50 C-400 C. Lama terapi 10-30 menit.

Indikasi hot bath
          Digunakan untuk tujuan menghilangkan rasa nyeri pada:
Kekakuan (stiffness) akibat atrhritis kronis yg menyerang beberapa persendian
Fibrositis kronis
Muscel spasme
Miositis kronis
Neuritis

 3. KONTRAS BATH/RENDAMAN KONTRAS

Perendaman anggota tubuh ke dalam air panas dan dingin secara bergantian dlm waktu yg teratur dan dilakukan dgn cepat. Perendaman ini diawalai dan diakhiri dgn perendaman air panas. Temperatur air panas: 36,50 C-400 C. Temperatur air dingin: 130 C-180 C.
Air panas  → 3,4 atau 5 menit
Air dingin → 1-2 menit.
     Rendaman secara bergantian ini dpt dilakukan 5-8 kali.

Indikasi
     Kondisi pasca fraktur pd daerah tangan/kaki yg menimbulkan keluhan
     Arthritis kronis
     Penyakit vaskuler perifer yg ringan
     Sebagai tindakan pendahuluan sebelum dilakukan massage atau terapi latihan terhadap kondisi-kondisi sprain atau contusio

Kontra indikasi
     Penyakit Beurger
     Gangguan sirkulasi darah yang berat (karena ada bahaya timbul luka bakar/kombusio dan timbul gangrene)


4. PARAFIN BATH/WAX BATH

   Pengobatan ini terdiri dari beberapa cara, antara lain:
     Rendaman anggota yg diobati ke dlm parafin yg telah meleleh
  Menggunakan kuas/sikat yg dicelupkan pada parafin yg meleleh,kemudian dioleskan pd anggota yg diobati
     Parafin pack
   Parafin yg digunakan adalah parafin yg biasa ditambah parafin biasa ditambah parafin oil,kemudian dipanaskan smp meleleh (cair) kurang lebih 550 C.
   Oleh karena toleransi seseorang terhadap parafin bath berkisar antara 47,80 C-540 C, sehingga sebelum digunakan temperatur parafin diturunkan hingga ±470 C

Indikasi
        Pasca trauma
        Pasca fraktur
        Sprain/strain
        Arthritis kronis

Kontra indikasi
        Luka terbuka
        Gangguan sensibilitas kulit