Rabu, 25 September 2013

Manajemen Fisioterapi pada Colles Fracure


       TIU                Untuk Mengetahui Manajemen FT Colles fracture

  TIK :
  1. Mengetahui Definisi colles fracture
  2. Mengetahui Anfibipagi colles fracture terapan FT
  3. Mengetahui Gejala colles fracture
  4. Mengetahui Manajemen FT colles fracture

AMFIBI PAGI :
A.      Defenisi colles fracture
B.      Epidemologi colles fracture
C.      Anatomi dan fisiologi
D.      Biomekanik regio wrist
E.       Patologi colles fracture
F.       Etiologi, penyebab dan manifestasi klinik colles fracture
ANAMNESIS DAN PROGRAM FISIOTERAPI
A.      Anamnesis fisioterapi
B.      Diagnosis
C.      Program fisioterapi



PEMBAHASAN

AMFIBI PAGI (Anatomi, Fisiologi, Biomekanik, Patofisiologi, Etiologi)
A.      Definisi Colles fracture
       Fraktur
        Rusak dan terputusnya kontiniutas tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa          
       Colles Fraktur
        Cedera yang diuraikan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah fraktur melintang pada radius tepat diatas pergelangan tangan dengan pergeseran dorsal fragmen distal.



B.      Epidemologi colles fracture
Fraktur Colles merupakan fraktur pergelangan tangan yang paling sering ditemukan, dengan insidens sebesar 24% di antara populasi pekerja, dimana fraktur yang melalui radius menyebabkan bagian distalnya tergeser secara radial dan dorsal.
Fraktur Colles juga merupakan fraktur yang paling sering terjadi pada orang dewasa berusia lebih dari 50 tahun dan Iebih sering terjadi pada wanita dibadingkan dengan pria. Hal ini disebabkan karena dimulainya osteoporosis pasca menopause dimana jatuh dengan tangan terulur merupakan penyebab tersering.
Sering pada anak-anak dan orang tua. Karena tulang anak-anak masih lunak dan tulang menjadi lebih kropos pada orang tua sehingga mudah terjadi fraktur

C.      Anatomi dan fisiologi
Tulang radius ke arah distal membentuk permukaan yang lebar sampai persendian dengan tulang carpalia.
Peralihan antara dense cortex dan cancellous bone pada bagian distal merupakan bagian yang sangat lemah dan mudah terjadi fraktur. Penting sekali diketahui kedudukan anatomis yang normal dari pergelangan tangan, terutama posisi dari ujung distalradius

Otot-otot yang berada atau melewati regio wrist :
Posterior :
-          Ekstensor carpi ulnaris                                                   - Ekstensor rutinaculum
-          Ekstensor carpi radialis longus et. brevis                                - Ekstensor pollicis longus
-          Ekstensor digitorum                                                       - Ekstensor pollicis brevis
-          Ekstensor digiti minimi                                                   - interosseus

Anterior :
-          Fleksor carpi radialis                                                        - palmaris longus et. brevis
-          Fleksor carpi ulnaris                                                        - brachioradialis
-          Fleksor digitorum                                                             - abductore pollicis longus et. brevis
-          Fleksor retinaculum                                                        - Fleksor pollicis longus et. Brevis
Komponen tulang:
-          Radius dan ulna (distal)
-          Carpal (Os lunatrum, Os pisiforme, Os triqeutrum, Os hamatum, Os capitatum, Os trapezoideum, Os trapezium, Os scaphoideum)


   
D.      Biomekanik regio wrist
Gerakan sendi radiokarpal adalah fleksi dan ekstensi pergelangan tangan serta gerakan deviasi radius dan ulna. Gerakan fleksi dan ekstensi dapat mencapai 90 derajat oleh karena adanya dua sendi yang bergerak yaitu sendi radiolunatum dan sendi lunatum-kapitatum dan sendi lain di korpus. Gerakan pada sendi radioulnar distal adalah gerak rotasi. (Sjamsuhidayat & de Jong, 1998).

E.       Patologi colles fracture
Trauma yang menyebabkan fraktur di daerah pergelangan tangan biasanya merupakan trauma langsung, yaitu jatuh pada permukaan tangan sebelah volar atau dorsal.
Jatuh pada permukaan tangan sebelah volar menyebabkan dislokasi fragmen fraktur sebelah distal ke arah dorsal. Dislokasi ini menyebabkan bentuk lengan bawah dan tangan bila dilihat dari samping menyerupai garpu. (Sjamsuhidayat & de Jong, 1998)

       

                        
                     

Adapun tipe-tipe colles fracture antara lain:
-          Tipe 1 : fracture radius ekstra artikularis
-          Tipe 2 : fracture radius ekstra articular dengan fracture ulna
-          Tipe 3 : fracture radius intra artiticular melibatkan sendi radiocarpal
-          Tipe 4 : fracture radius intra articular melibatkan sendi radiocarpal disertai dengan fracture ulna
-          Tipe 5 : fracture radius intra articular melibatkan sendi radioulnar distal
-          Tipe 6 : fracture radius intra articular melibatkan sendi radioulnaris distal disertai fracture ulnar distal
-          Tipe 7 : fracture radius intra articular melibatkan sendi radiocarpal dan radioulnaris distal
-          Tipe 8 : fracture sendi radioca rpal dan radioulnaris distal disertai fragmen ulnaris



F.       Etiologi/penyebab dan manifestasi klinik, serta komplikasi colles fracture
Ø  Etiologi
-          Usia lanjut, Osteoporosis                             - Olahraga seperti sepak bola
-          Post menopause                                              - Kurang gizi
-          Massa otot rendah                                          - Trauma
-          Aktivitas seperti skating, skateboarding atau bike riding
Ø  Manifestasi klinik
-          Dinner fork deformity
-          Tenderness
-          Painful ROM



Ø  Komplikasi
  Dini
-          Kompres/trauma N. ulnaris dan N. medianus
-          Kerusakan tendon
-          Edema post reposisi
-          redislokasi
  Lanjut
-          Arthrodosis dan nyeri kronis
-          Shoulder hand syndrome
-          Defek kosmetik (penonjolan styloideus radii
-          Malunion/non union
-          Stiff hand
-          Volksman ischemic contraktur


ANAMNESIS DAN PROGRAM FISIOTERAPI
A.      Anamnesis Fisioterapi
       Anamnesis umum
Nama : Ny. R
Umur : 30th
Alamat : jl. XXX
Hobi : olah raga tenis
Pekerjaan : ibu rumah tangga

       Anamnesis khusus
Ø  Chief of complain
Fracture Colles pada wrist sinistra

Ø  History taking
   Kapan terjadi?
    sejak 4 hari yang lalu
   Kenapa dan bagaimana kejadiannya?
    pasien mngalami trauma saat bermain tenis. Dalam keadaan posisi elbow ekstensi dan wrist ekstensi
   Pernah berobat ke dokter?
    iya, dokter menganjurkan fisioterapi setelah penanganan fraktur close reduksi
   Pernah foto x-ray?
iya
   Bagaimana rasa nyerinya?
nyeri lokal.
   Ada kegiatan harian (ADL) yang terganggu?
iya, saat kegiatan yang menggerakkan wrist
   Ada keluhan lainnya?
iya, pasien takut cacat permanen

Ø  Assymetrical
       Inspeksi Statis
Memperhatikan daerah yang fraktur yaitu daerah colles frakture à inflamasi (5 tanda), oedema
       Inspeksi Dinamis
              1. Cara menggerakkan tangan à kaku, terbatas, nyeri
              2. Dinamika gerak à kaku
       Palpasi : terdapat fraktur dengan pergeseran minimal, peningkatan suhu lokal, oedema.
       Tes orientasi:
Pasien sangat kaku dan ROM terbatas akibat nyeri
       PFGD:
- aktif : gerakan terbatas
- pasif : ROM tidak full, namun lebih luas dari gerakan aktif. Pasien sangat nyeri.
- TIMT : tes diberikan sesuai dengan waktu ambang nyeri.

       Interpretasi : dikhawatirkan frakture menimbulkan muscle weakness

Ø  Restrictive
       ROM à terbatas
       ADL
       toileting, dressing à terganggu

Ø  Tissue impairment and predictive psikogen
       Musculo skeletal : fraktur colles akut pada 1/3 distal radius, nyeri lokal.
       Psikogen : pasien khawatir cacat permanen

Ø  Spesifik test
ROM
Gerakan
aktif
pasif
fleksi
ekstensi
supinasi
pronasi
ulnar deviasi
radial deviasi

        

        
        
        
        
        
        


       Radiologi



       ADL
       berpakaian : 2
       toiletting : 2
Skala pengukuran :
0    : Ketergantungan penuh
1      : Perlu bantuan banyak
2      : Perlu bantuan sedang
3      : Perlu bantuan minimal/pengawasan
4    : Mandiri penuh

       MMT
Pasien mendapatkan nilai 3. dapat melawan gravitasi, namun tidak dapat melawan tahanan.

       VAS
Hasil :
       Nyeri diam : 4,3
       Nyeri tekan : 6,5
       Nyeri gerak : 8,2
Interpretasi : pasien mengalami nyeri sekali

       VRS

Hasil : 7,7
Interpretasi : pasien mengalami kecemasan

B.      Diagnosis
Colles fracture 1/3 distal radius dengan fragmen fractur minimal. Keterbatasan ROM membuat ADL (dressing & toileting) terganggu.

C.      Program
Ø  Problem
-                      Primer : nyeri, psikis
-                      Sekunder : keterbatasan ROM akibat nyeri
-                      Kompleks : ADL terganggu



Ø  Tujuan program
Tujuan utama:
- mobilisasi wrist
- mengatasi psikogen
- menurunkan nyeri
- mempertahankan kekuatan otot – otot yang melintasi sendi pergelangan tangan

Ø  Interfensi
ü  Fase akut
Program
modalitas terpilih
dosis
control pain & oedema
R.I.C.E.
 (1-6 hari)
meredakan inflamasi
ice therapy / cryotherapy
F : 1xsehari
I : 7˚-5˚C, 10-15mnt x 8 rep
T : kompres
T : 1-2 jam
imobilisasi
plaster of paris/gips
 lama pemasangan : 3-6 minggu
menjaga elastisitas otot
Exercise MCP & PIP
F : 3x1
I : 8x2 rep
T : relax passive movement
T : 1 menit
Peningkatan rasa percaya diri
komter
F: 1x1
I : pasien fokus
T : wawancara & motivasi
T : 5 - 10 mnt

Catatan:
§  Peringatan
Tidak boleh melakukan supinasi dan pronasi
Tidak boleh melakukan kisaran gerakan pada pergelangan tangan
§  Kisaran gerakan
Kisaran gerak aktif jari-jari pada articulationes metacarpophalangeal
Oposisi penuh ibu jari
§  Kekuatan
        relax active and passive movement
§  Aktivitas fungsional
Gunakan ekstremitas yang sehat untuk perawatan diri dan aktivitas hidup sehari-hari
§  Penanggung beban
Ekstremitas yang sakit tidak boleh menanggung beban

ü  Fase sub-akut
Program
modalitas terpilih
Dosis
control pain
interfenrensi
F: 1x1
I : 20-30 mÅ
T : segmental, CEM
T : 10 mnt
memelihara kekuatan otot
TENS
F: 1x1
I : 20-30 mÅ
T : origo-muscle belly, IEM
T : 10 mnt
exercise wrist, MCP, PIP, elbow
F: 1x1
I : 8x10 rep
T : AROM. & PROM
T : 6 mnt
meningkatkan ROM
exercise wrist
F: 1x1
I : 8x10 rep
T : AROM. & PROM
T : 6 mnt
meningkatkan ADL
exercise
F: 1x1
I : 8x3 rep
T : PNF
T : 3 mnt


ü  Fase penyembuhan total
program 
modalitas terpilih
dosis
memelihara kekuatan otot
TENS
F: 1x1
I : 20-30 mÅ
T : origo-muscle belly, IEM
T : 10 mnt
exercise wrist, MCP, PIP, elbow
F: 1x1
I : 8x10 rep
T : strengthening exercise
T : 6 mnt
meningkatkan ADL
exercise
F: 1x1
I : 8x3 rep
T : PNF
T : 3 mnt

Note : Continue all ROM exercises

ü  Home program

 
 


Latihan oposisi-reposisi, latihan menggenggam, fleksi-ekstensi, praying hand, supinasi-pronasi, queen’s wave.

Ø  Evaluasi
problem
parameter
hasil
interpretasi
sebelum
sesudah
nyeri
VAS
8
2
nyeri berkurang
keterbatasan ROM
tes ROM
s. 2˚. 0˚.5˚
s. 78˚.0˚.75˚
ROM bertambah
f. 2˚. 0˚. 3˚
f. 87˚.0˚.85˚
t. 2˚. 0˚. 6˚
t. 13˚.0˚.42˚
psikogen
VRS
 6,5a
 2
 keyakinan sembuh bertambah
ADL terganggu
indeks Kenny
berpakaian, toileting : 2
4
ADL dapat dilakukan dgn mandiri


Ø  Modifikasi
Program dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan patologis, kondisi / fase-fase fraktur.

Ø  Kemitraan

Dalam kasus ini physio dapat bermitra dengan dokter spesialis bedah, orthopedi, radiologi, ahli okupasional, perawat, psikolog, ahli gizi, dan pekerja sosial medis lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar